Living life and Make it Better

life, learn, contribute

Endy Muhardin

Software Developer berdomisili di Jabodetabek, berkutat di lingkungan open source, terutama Java dan Linux.

Mengakses Repository Gitlab dari Jenkins

Pada artikel sebelumnya, kita telah menyiapkan server Jenkins untuk melakukan build pada project kita. Di artikel ini, kita akan mengkonfigurasikan project kita yang ada di Gitlab supaya bisa terhubung dengan Jenkins. Setelah selesai konfigurasi, kita akan bisa mendapatkan workflow seperti ini:

  1. Programmer mengedit source code di laptopnya. Kemudian mengetes di laptopnya apakah sudah berjalan dengan baik.
  2. Setelah oke, programmer commit dan push perubahan yang dia lakukan ke server Gitlab.
  3. Gitlab akan mengontak Jenkins, memberitahukan bahwa ada perubahan source code terbaru.
  4. Jenkins akan mengambil source code yang terbaru dari Gitlab.
  5. Jenkins menjalankan proses build.
  6. Jenkins memberitahukan hasilnya kembali ke server Gitlab.
  7. Gitlab memberitahukan hasilnya pada programmer.

Langkah-langkah setup:

  1. Buat SSH Keypair
  2. Setup SSH Key di Jenkins
  3. Buat project di Gitlab
  4. Daftarkan deploy key di Gitlab
  5. Generate API token di Gitlab
  6. Buat project di Jenkins
  7. Daftarkan trigger Jenkins di Gitlab

Lanjut membaca ...


Instalasi Jenkins dengan SSL

Hampir setahun yang lalu, saya menulis serangkaian artikel yang terdiri dari 4 artikel mengenai cara setup project Java, konfigurasi continuous integration, deployment ke Heroku dan Openshift, dan continuous delivery supaya tiap kali programmer commit, aplikasi langsung terdeploy ke server testing. Akan tetapi, artikel tersebut hanya cocok buat project open source yang source codenya tersedia bebas di Github, sehingga kita bisa menggunakan layanan gratis seperti Travis dan Coveralls. Bila kita ingin menggunakannya untuk project yang tidak publik (misalnya project yang dibayar oleh client, ataupun produk yang tidak kita rilis source codenya), kita harus membayar cukup mahal untuk menggunakan layanan Github, Travis, dan Coveralls tersebut.

Untuk itu, sekarang saya akan menulis lagi panduan untuk membuat workflow yang serupa, tapi untuk project privat. Konfigurasinya adalah sebagai berikut:

Lanjut membaca ...


Setup Firebase Cloud Messaging

Setup Firebase Cloud Messaging

Firebase Cloud Messaging (FCM) adalah solusi server push untuk aplikasi Android. Server push maksudnya adalah fitur yang kita gunakan apabila aplikasi server kita ingin mentrigger aplikasi mobile.

Google menyediakan fasilitas FCM yang bisa digunakan untuk aplikasi Android maupun iOS. Contoh skema penggunaannya dapat dilihat pada gambar berikut

[Skema Update Tagihan](https://lh3.googleusercontent.com/N4768qRMt0y9aA-21zJmXRUPc3YbF0SbAPLnOR0t0W6Xw293GxOTN9htFiyFRm6MjEGLVZqG-gKM5hXarme3nvU2MGPrtlERS2TNqARYCt1aBzm70KBtwp3DCpw5ZDqoRQcQoa_EsC-5RKGlVW4_hfUPxA71iFpQ_yFCTejep13-B64KOkO-ELbwQHSSOPa7viCy4u3OjxrBPWM1Uk1vWDd0HN310uQSGlpZDLK1_cnRPkSquHzz39pg1y1H59cwCzw5kV_Ob4G_XEiBL689kLbJIvnmXpMAddxX-eKJ8uHuRdDwxZTx79-RIDzgaHWXCwoWrYE7ARebw-n81djjjzzb5yjlpgEtLZuYJzVE22Kqvox-w7vT-DsQzDScGer4UR0PqoAeuwaByNaFydake90XyOS9Rg0jrD3qg_UX8XltBAjFBRd5I8jVyLL0iuzxGzzH5ETC5rYzI1XdGYFI0XXnVNz9VQPIbUCmyCBF-_BzNNBc0Vp4fbPKOCczaMZowjTIzS4WF5bhFjdTHHO1paBNmJh0yRdWJIhVSg9wqGItNKN7UbpAPuRbU6aasgbSJRrsuGaJ542PUeJdgTDC8JvAErp4NWrR8rznIgGpcSjR4tL6-4esarw9ZwkcQrJ-wApAEVAhprIjNVy5wHNMDBirgJPx57Q0NycTi08vpQ=w1361-h538-no)

Untuk bisa menggunakan FCM, ada beberapa langkah yang harus dilakukan:

  1. Login dengan Google account di browser
  2. Masuk ke Firebase Console
  3. Membuat project
  4. Menyambungkan project android kita ke project di Firebase Console
  5. Membuat kode program di aplikasi Android untuk mendapatkan FCM token. FCM Token ini adalah identifier untuk perangkat dimana aplikasi kita berjalan.
  6. Membuat kode program di aplikasi Android untuk menerima dan menangani message yang datang.
  7. Mencatat Server Key (yang nantinya akan digunakan untuk mengirim message)
  8. Membuat kode program di aplikasi server untuk mengirim message

Lanjut membaca ...


Membuat Datasource PostgreSQL di Wildfly

Pada kesempatan ini, kita akan melakukan konfigurasi datasource (koneksi database) ke PostgreSQL dalam application server Wildfly 10.1.0.0.Final.

Lanjut membaca ...


Menggunakan Pivotal Web Service

Pada workshop yang diadakan Pivotal kemarin, para peserta dipandu untuk membuat dan menjalankan aplikasi di Pivotal Web Services. Ini adalah layanan cloud PaaS yang disediakan oleh Pivotal untuk menjalankan aplikasi yang kita buat.

Secara garis besar, cara deploymentnya mirip dengan Heroku dan Openshift, seperti yang pernah saya bahas di artikel terdahulu. Perbedaan yang paling mendasar, kalau di Heroku dan Openshift kita mendeploy source code (untuk kemudian dilakukan build di cloud), maka di Pivotal Web Services ini (kita sebut PWS aja ya biar gak capek ngetiknya) kita mendeploy JAR atau WAR.

PWS ini berjalan menggunakan software Pivotal Cloud Foundry (PCF). Aplikasi PCF ini open source dan tersedia untuk diunduh. Jadi, kita bisa memasangnya di server kita sendiri. Mirip dengan Openshift, ada aplikasinya, open source, bisa diinstal di server sendiri (on premise).

Pivotal juga menyediakan versi mini dari PCF, disebut dengan PCF Dev, yang bisa diinstal dengan mudah di laptop kita sendiri. Soalnya kalau kita mau install PCF versi full, lumayan ribet juga, harus paham Linux, platform IaaS, dan juga setup jaringan untuk kebutuhan routing dan DNS. Walaupun demikian, siapkan koneksi internet yang mumpuni, karena setup PCF Dev ini akan mendownload bergiga-giga data.

Sedangkan bila ingin menginstal PCF versi full, bisa membaca dokumentasi di websitenya

Rekan-rekan bisa mengikuti panduan berikut dengan cara mendaftar di PWS. Setelah mendaftar, kita akan diberikan akun gratis untuk periode tertentu. Yuk kita mulai …

Lanjut membaca ...