Living life and Make it Better

life, learn, contribute

Endy Muhardin

Software Developer berdomisili di Jabodetabek, berkutat di lingkungan open source, terutama Java dan Linux.

Internet Ngebut dengan WAN Bonding

Sebagai orang IT, kita selalu dipanggil apabila ada hal-hal yang berkaitan dengan komputer. Baik itu printer, proyektor, apalagi internet. Ditambah lagi di jaman ini, meeting online sudah menjadi kebutuhan dasar di semua institusi. Apabila terjadi gangguan internet, maka kita orang IT adalah yang paling pertama dipanggil.

Sejak sebelum jaman Zoom/GMeet/dsb, saya sebetulnya sudah sering juga menangani live streaming event. Salah satu artikel di blog ini membahas tentang cara melakukan live streaming berbarengan ke banyak platform sekaligus. Ada videonya juga, yang bisa ditonton di sini

Salah satu masalah yang kita alami pada waktu melakukan live streaming, apalagi di lokasi event, adalah ketersediaan internet. Kita belum tentu dapat akses internet gedung yang biasanya menggunakan fiber optik dan kabel, stabil dan kencang. Biasanya kita mengandalkan koneksi modem wifi (mifi) yang menggunakan koneksi seluler. Beberapa rekan bahkan membeli wajan mikrotik untuk memperkuat sinyal.

Walaupun demikian, kita tetap mengalami kepanikan apabila provider seluler yang kita gunakan ternyata sedang gangguan. Mau pakai wajan selebar apapun, kalau providernya sedang bermasalah, ya tentu tidak akan menolong.

Selain itu, kondisi sinyal di lokasi kita tidak bisa pastikan. Ada lokasi yang Telkomsel berjaya, XL tiarap. Tapi di lokasi lain, justru XL ngebut, Indosat ngesot. Jadi kita harus gonta-ganti simcard sesuai yang sinyal yang bagus.

Jadi, akhirnya saya mencari cara untuk menggabungkan beberapa provider seluler sehingga tidak terlalu manual gonta-ganti modem dan simcard.

Setelah menjelajah dunia maya bertahun-tahun – sebetulnya saya mulai kepikiran masalah ini sejak awal live streaming di tahun 2019 dulu – akhirnya saya menemukan solusi yang sesuai dengan keinginan saya.

Lanjut membaca ...


Upgrade Major Version Gitlab

Buat yang ingin menginstal repository Git di server sendiri, Gitlab adalah aplikasi yang populer dan banyak digunakan karena open source, gratis, dan lengkap fiturnya. Gitlab juga sampai sekarang sangat aktif dikembangkan oleh para maintainernya, sehingga fitur-fitur baru terus bermunculan.

Hal ini tentu menggembirakan bagi para penggunanya, tapi juga relatif merepotkan bagi yang bertugas mengurus servernya. Ya apa lagi kalau bukan urusan upgrade versi. Begitu kita lupa upgrade beberapa bulan saja, maka kita akan ketinggalan rilis major version, sehingga urusan upgrade tidak lagi sesederhana apt update && apt upgrade -y.

Nah pada artikel ini saya akan mencatat langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengupgrade Gitlab agar bisa kembali menyusul versi terbaru.

Lanjut membaca ...


Persiapan Coding Flutter

Flutter adalah framework pengembangan aplikasi untuk membuat aplikasi Android dan iOS sekaligus. Jadi dengan coding satu kali saja, kita bisa menghasilkan dua versi aplikasi, Android dan iOS. Sebetulnya framework multiplatform seperti ini bukanlah hal yang baru. Di jaman dahulu, kita mengenal PhoneGap (yang sekarang disebut Apache Cordova) dan Sencha Touch. Kemudian yang agak modern ada Ionic dan ReactNative.

Yang membuat Flutter relatif cepat naik daun adalah karena disponsori Google. Iming-iming Google sebagai sponsor utama Android membuat banyak developer yakin dengan adopsi Flutter, minimal di platform Android. Walaupun demikian, Google memiliki track record yang kurang meyakinkan dalam hal framework. Kita sudah melihat apa yang terjadi dengan AngularJS. Setelah banyak yang mengadopsi, kemudian ditulis ulang. Sehingga semua aplikasi yang sudah dibuat dengan AngularJS, harus dibuat ulang dari nol dengan Angular.

Walaupun demikian, sepertinya Flutter ini cukup populer dan masif adopsinya. Sehingga perlu kita explore lebih jauh. Untuk itu, pada artikel ini kita akan membahas tentang persiapan coding Flutter.

Lanjut membaca ...


Setup Vault untuk Production

Pada artikel sebelumnya, kita telah mengamankan aplikasi kita supaya data pribadi yang kita tampung di aplikasi dapat diamankan dengan baik. Solusinya adalah menggunakan Vault.

Kali ini, kita akan membahas instalasi dan konfigurasi Vault untuk kita pasang di production server. Setup yang kita akan bahas adalah setup minimalis dengan satu node saja. Apabila terjadi error terhadap node tersebut, maka akan ada downtime sementara kita menyiapkan node pengganti dan melakukan restorasi data.

Lanjut membaca ...


Enkripsi Data dalam Aplikasi

Dalam membuat aplikasi, kita seringkali butuh untuk menyimpan data user, misalnya:

  • Nomor KTP
  • Nama ibu kandung
  • Upload foto KTP
  • Ijazah
  • dan berbagai informasi pribadi lainnya

Sebagai programmer yang bertanggung jawab, sudah seharusnya kita melakukan usaha yang memadai untuk melindungi data-data pribadi user kita tersebut. Tidak perlu jumawa mengenai keamanan sistem kita, bahkan perusahaan besar sekelas Amazon, Facebook, Tokopedia saja sudah menerima kunjungan hacker. Apalagi kita-kita rakyat kecil begini :D

Jadi, dalam merancang aplikasi, kita harus berasumsi bahwa suatu saat cracker akan bisa masuk ke dalam server kita dan mengambil data aplikasi. Baik itu data dalam database server (MySQL, PostgreSQL, dsb) ataupun file-file yang diupload oleh user.

Kita harus mencegah usaha cracker tersebut untuk membaca data-data pribadi user. Sehingga walaupun dia punya filenya, tapi dia tidak bisa membaca informasi di dalamnya.

Dalam artikel berikut ini, kita akan membahas cara yang bisa kita lakukan untuk mengamankan data pribadi tersebut.

Lanjut membaca ...