Living life and Make it Better

life, learn, contribute

Endy Muhardin

Software Developer berdomisili di Jabodetabek, berkutat di lingkungan open source, terutama Java dan Linux.

Menghadang spam secara sederhana

Rupanya tidak di Indonesia saja orang yang kurang kerjaan. Mentang-mentang sekarang gampang sekali mendapatkan akses internet, segerombolan orang kurang kerjaan seenaknya menginstal aplikasi spammer.

Spam di email saya kebanyakan (sekitar 80%) isinya adalah iklan obat dan software. Sedangkan di blog, hampir semuanya adalah judi online.

Lama-lama bosan juga memoderasi komentar orang-orang.
Jadi begitu ada waktu luang, saya segera eksplorasi mencari plugin anti-spam untuk Wordpress. Hasilnya, ada beberapa alternatif, misalnya Akismet, yang sudah terinstal secara default pada WP 2.0.

Sayangnya aktifasi Akismet membutuhkan API key yang didapat dengan cara daftar di wordpress.com. Karena saya malas daftar, akhirnya browsing ke dokumentasi Wordpress.

Di sana menemukan plugin sederhana tapi ampuh. Idenya seperti CAPTCHA, tapi lebih sederhana. Tidak menggunakan image, melainkan cukup dengan operasi tambah-tambahan sederhana.

Yah cukuplah untuk menangkis spambot. Silahkan coba pluginnya dengan cara memberikan komentar.


Interview Java

Hasil interview online saya dengan Sony AK sudah dipublish.

Silahkan baca sendiri.


Weekend Crash Session

Seperti kebanyakan perusahaan IT lainnya, client saya sekarang juga sering mengalami kejar tayang. Berbagai alasan menjadi penyebabnya. Tapi kita tidak mencari kambing hitam di sini. Yang paling penting adalah Lesson Learned dan _Best Practices_nya. Karena toh yang namanya krisis memang tidak direncanakan dan bisa terjadi kapan saja.

Jadi, dari beberapa kali ngantor di hari libur dan beberapa kali terpaksa melewatkan bioskop TransTV jam 21 di rumah, berikut adalah pelajaran yang dapat diambil. 1. Jangan buru-buru mulai bekerja. Lho, katanya kejar tayang, lalu tunggu apa lagi? Mari segera mulai. Salah besar. Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat daftar tugas yang harus diselesaikan. Setelah itu, susun prioritas dan tentukan PIC (person in charge, alias oknum yang harus melakukan). Aplikasi spreadsheet adalah tools yang paling tepat untuk ini. Kita bisa sort, filter, dan melakukan perhitungan dengan cepat.

Khalisa In Action

2. Tentukan load masing-masing orang Ada kalanya, tugas tertentu tergantung pada orang tertentu. Temukan ketergantungan ini, dan hitung dengan teliti. Bisa jadi pembagian tugasnya sudah rata, tapi ternyata pembagian ketergantungan tidak dilakukan, sehingga akan terjadi bottleneck pada orang tertentu.

3. Cegah bottleneck dengan delegasi (a.k.a load balancing) Orang yang punya tugas atau dependensi paling tinggi biasanya disebabkan karena dia memiliki informasi yang dibutuhkan sehingga sulit untuk digantikan. Jangan khawatir, suruh orang tersebut menulis langkah-langkah penyelesaian setiap tugas sedetil mungkin, kemudian delegasikan tugas tersebut. Biasanya menulis instruksi lebih cepat daripada menyelesaikan sendiri tugas tersebut. Dengan demikian, beban oknum bottleneck bisa berkurang. 4. Buat checkpoint Tentukan jam-jam tertentu di mana setiap orang akan diperiksa progressnya. Ini akan memungkinkan deteksi masalah seawal mungkin. Sehingga masalah besar akan cepat diketahui dan diantisipasi. Keuntungan kedua, semua orang akan merasa bahwa pekerjaannya akan dikumpulkan, dan bekerja dengan lebih serius.

Berikutnya, tips terakhir, yang paling ditunggu-tunggu. 5. Sediakan makanan Perusahaan yang mengharuskan karyawannya kerja lembur biasanya tidak keberatan untuk menyediakan makanan. Sekilas tampak merugikan perusahaan secara finansial. Tapi kalau dipikir lebih jauh, dengan memastikan urusan perut beres, ada keuntungan ganda yang diperoleh:

  • Semua orang bekerja dengan tenang, tanpa memikirkan mau makan apa/dimana

  • Orang-orang tidak perlu meninggalkan tempat untuk makan (minimal akan menghabiskan waktu 2 jam sekali makan, untuk jalan, ngobrol, merokok, mematikan rokok dan menyadari bahwa orang lain masih merokok kemudian menyalakan sebatang lagi, dan seterusnya)

Semoga lembur Anda menyenangkan

Khalisa Gigit Jari


Netbeans 5.0 dan Matisse

Beberapa orang di milis JUG sangat berkomentar tentang canggihnya Swing Editor di Netbeans, yang lebih terkenal dengan nama Matisse. Berbagai fitur canggih seperti:

  • Snap-in placement. Komponen otomatis lengket ke lokasi penempatan. Mirip seperti kalau kita menggeser-geser WinAmp di pojok layar.

  • Dynamic Layout. Dengan setting mudah, layout menjadi kebal terhadap resize dan perbedaan resolusi

  • Baseline Alignment. Label, tombol, dan text component diatur agar tulisannya segaris.

sudah terinstal secara default. So, berbekal pengalaman buruk pahitnya mencoding GridBagLayout, saya segera mendonlod Netbeans dan berharap akan adanya titik terang dalam pembuatan desktop apps di Java. Test singkat saya adalah menghasilkan tampilan seperti ini:

Hasil akhir tampilan

Berikut adalah tampilan editor di Netbeans: Netbeans Design View

Tapi, seperti biasa, kode yang dihasilkan sama sekali tidak indah. Coba lihat sendiri:

Autogenerated code by Netbeans

Tapi secara keseluruhan .. lumayanlah. Membuat tampilan seperti di atas cuma dalam waktu 5 menit itu sudah kemajuan besar.

PR Swing selanjutnya tinggal masalah binding dan validation yang masih harus ‘kerja keras’.


Konfigurasi user Subversion di XAMPP

Berikut cara konfigurasi repository Subversion pada Windows agar bisa diakses melalui http. Ijin akses hanya diberikan pada user yang sudah terdaftar dalam database.

Sebetulnya tutorial versi Linux juga ada. Tapi sepertinya pengguna Windows masih ada yang menemui kesulitan, walaupun sudah pernah diberikan training.

Aplikasi berikut harus sudah terinstal:

  1. Subversion

  2. XAMPP, gunakan versi 1.4

Pertama, kita akan membuat user dengan fasilitas htpasswd yang ada di Apache.

  1. Masuk ke folder apache c:\> cd c:\xampp\apache\bin

  2. jalankan htpasswd untuk membuat database username/password, misalnya namanya user.txt c:\> htpasswd -cm user.txt endy New password: **** Re-type new password: **** Adding password for user endy

Setelah itu, htpasswd akan membuatkan file database user di file user.txt Kira-kira isinya seperti ini: endy:$apr1$m15.....$LbO0nY5v2FaRQ7NC4NVLY0

Option c artinya buat file baru, karena user.txt sebelumnya tidak ada, maka kita perlu pakai option c ini. Untuk menambah user lain, cukup tambahkan ke file user.txt yang sudah ada: c:\> htpasswd -m user.txt benny New password: **** Re-type new password: **** Adding password for user benny

Option m artinya password akan dienkripsi dengan algoritma MD5. Itu sebabnya password ‘test’ untuk user endy terlihat seperti sumpah serapah dalam file user.txt

  1. Copy user.txt ke folder c:\xampp\apache\conf

Kemudian, kita akan mengkonfigurasi Apache agar:

  • meneruskan request http dengan suffix /svn (misal http://localhost/svn) ke Subversion

  • meminta requester memasukkan username dan password

  • mencocokkan username dan password dengan file c:\xampp\apache\conf\user.txt

  • kalau cocok, tampilkan repository yang ada di folder c:\repoku

  1. Copy file c:\Program Files\Subversion\bin\mod_authz_svn.so dan mod_dav_svn.so ke folder c:\xampp\apache\modules File ini adalah modul tambahan agar apache mampu menangani request Subversion.

  2. Edit c:\xampp\apache\conf\httpd.conf, tambahkan baris berikut: `LoadModule dav_module modules/mod_dav.so LoadModule dav_svn_module modules/mod_dav_svn.so LoadModule authz_svn_module modules/mod_authz_svn.so

<Location /svn> DAV svn SVNPath c:/repoku AuthType Basic AuthName “Subversion Web Authentication” AuthUserFile c:/xampp/apache/conf/user.txt Require valid-user </Location> `

  1. Pastikan repository sudah dibuat di folder c:\repoku, kalau belum buat dulu: c:\> mkdir c:\repoku c:\> svnadmin create --fs-type fsfs c:\repoku

  2. Silahkan browse ke http://localhost/svn/