Update WAN Bonding 2025 : Alternatif dan Perbandingan

December 26, 2025

Empat tahun yang lalu, saya menulis artikel tentang Internet Ngebut dengan WAN Bonding. Di artikel tersebut, saya menjelaskan cara menggabungkan beberapa koneksi internet menggunakan OpenMPTCProuter dengan Raspberry Pi dan beberapa modem LTE. Setelah sekian lama, ada beberapa perkembangan yang perlu diupdate. Artikel ini akan membahas alternatif-alternatif yang tersedia di tahun 2025, perbandingan teknis, serta pertimbangan biaya dan hardware.

Kilas Balik : Mengapa WAN Bonding

Buat yang belum membaca artikel sebelumnya, berikut ringkasan singkatnya. Kita ingin menggabungkan beberapa koneksi internet (misalnya Telkomsel, XL, Indosat) supaya :

• Bandwidth lebih besar (agregasi)
• Kalau satu provider bermasalah, yang lain backup (failover)
• Tidak perlu manual gonta-ganti simcard

Ada tiga metode multi-WAN :

• Failover : Satu koneksi aktif, yang lain standby
• Load Balancing : Koneksi berbeda lewat provider berbeda
• Bonding : Satu koneksi dipecah paketnya ke semua provider

Untuk live streaming, kita butuh bonding karena kita kirim satu stream ke satu tujuan (misalnya Youtube). Load balancing tidak membantu karena stream kita tetap lewat satu provider saja.

Perkembangan 2021 - 2025

Beberapa perubahan signifikan sejak artikel pertama :

SmoothWAN yang tadinya menjadi jembatan antara kemudahan Speedify dan fleksibilitas OpenMPTCProuter, sudah di-sunset oleh maintainernya. Alasannya karena Speedify sudah resmi support OpenWRT, sehingga SmoothWAN tidak lagi diperlukan.

Alternatif yang Tersedia

1. OpenMPTCProuter (Open Source)

OpenMPTCProuter masih menjadi pilihan utama untuk solusi open source. Dia menggunakan MPTCP (Multipath TCP) yang sudah masuk ke kernel Linux untuk memecah paket dan menggabungkannya kembali di VPS.

flowchart LR
    subgraph Router["Router (Raspberry Pi)"]
        MPTCP["MPTCP Kernel"]
    end

    subgraph Modems["Modem"]
        WAN1["WAN 1
Telkomsel"]
        WAN2["WAN 2
XL"]
        WAN3["WAN 3
Indosat"]
    end

    subgraph VPS["VPS (Cloud)"]
        AGG["Aggregator
Shadowsocks + MPTCP"]
    end

    MPTCP -->|"Paket 1,4,7"| WAN1
    MPTCP -->|"Paket 2,5,8"| WAN2
    MPTCP -->|"Paket 3,6,9"| WAN3

    WAN1 --> AGG
    WAN2 --> AGG
    WAN3 --> AGG

    AGG --> Internet["Internet"]

Komponen yang digunakan :

• Shadowsocks : Untuk traffic TCP
• Glorytun : Untuk traffic UDP dan ICMP
• MPTCP Kernel : Untuk memecah dan menyusun ulang paket

Kelebihan :

• Gratis, hanya bayar VPS
• Bisa bonding sampai 8 koneksi
• Handle koneksi asimetris (latency berbeda-beda)

Kekurangan :

• Setup agak ribet (router + VPS)
• UDP handling kurang optimal untuk streaming
• Tidak ada packet duplication untuk redundansi

2. Speedify (Komersial)

Speedify adalah solusi komersial yang paling mudah digunakan. Tidak perlu setup VPS karena mereka menyediakan server sendiri.

flowchart LR
    subgraph Device["Laptop / Router"]
        Client["Speedify Client"]
    end

    subgraph Connections["Koneksi"]
        WAN1["WiFi"]
        WAN2["USB Tether
HP 1"]
        WAN3["USB Tether
HP 2"]
    end

    subgraph Cloud["Speedify Cloud"]
        Server["Speed Server"]
    end

    Client --> WAN1
    Client --> WAN2
    Client --> WAN3

    WAN1 --> Server
    WAN2 --> Server
    WAN3 --> Server

    Server --> Internet["Internet"]

Fitur unggulan :

• Speed Mode : Agregasi bandwidth maksimal
• Redundant Mode : Duplikasi paket ke semua koneksi (packet loss di satu koneksi tidak masalah)
• Streaming Detection : Otomatis prioritaskan traffic streaming

Kelebihan :

• Setup sangat mudah
• UDP handling excellent (cocok untuk streaming)
• Packet duplication untuk reliabilitas
• Bisa jalan langsung di laptop, tidak perlu router terpisah

Kekurangan :

• Berbayar ($7.50 - $15/bulan)
• Tergantung server mereka

3. Load Balancing dengan WireGuard (DIY)

Untuk yang tidak butuh single-stream bonding (misalnya hanya browsing biasa), bisa pakai pendekatan load balancing dengan WireGuard seperti yang dijelaskan di artikel Jonathan Clark.

flowchart LR
    subgraph Router["Router (OpenWRT)"]
        MWAN["mwan3
Load Balancer"]
    end

    subgraph Modems["Modem"]
        WAN1["WAN 1"]
        WAN2["WAN 2"]
        WAN3["WAN 3"]
    end

    subgraph VPS["VPS"]
        WG["WireGuard Server"]
    end

    MWAN -->|"Koneksi A"| WAN1
    MWAN -->|"Koneksi B"| WAN2
    MWAN -->|"Koneksi C"| WAN3

    WAN1 --> WG
    WAN2 --> WG
    WAN3 --> WG

    WG --> Internet["Internet"]

Perbedaan kunci dengan bonding : load balancing mendistribusikan koneksi yang berbeda ke WAN yang berbeda, bukan paket dari koneksi yang sama. Jadi kalau kita download file besar, tetap lewat satu WAN saja.

Perbandingan Teknis

Arsitektur Protocol Stack

Penanganan Traffic UDP

Ini penting untuk live streaming karena RTMP dan SRT menggunakan TCP/UDP.

• OpenMPTCProuter : UDP adalah “warga kelas dua”. Dilewatkan via Glorytun, tidak seoptimal TCP
• Speedify : UDP di-handle sama baiknya dengan TCP, plus ada redundant mode

Redundancy Mode

Fitur yang membedakan Speedify dari yang lain. Ketika diaktifkan, paket dikirim duplikat ke semua koneksi. Yang sampai duluan dipakai, sisanya dibuang.

flowchart LR
    subgraph Normal["Normal Mode"]
        P1["Paket 1"] --> W1["WAN 1"]
        P2["Paket 2"] --> W2["WAN 2"]
        P3["Paket 3"] --> W3["WAN 3"]
    end

flowchart LR
    subgraph Redundant["Redundant Mode"]
        P1["Paket 1"] --> W1A["WAN 1"]
        P1 --> W2A["WAN 2"]
        P1 --> W3A["WAN 3"]
    end

Dengan redundant mode, kalau salah satu koneksi tiba-tiba drop atau packet loss tinggi, stream tidak terganggu karena ada duplikatnya dari koneksi lain.

Perbandingan Biaya

Speedify

OpenMPTCProuter

Hanya bayar VPS, dihitung per jam kalau pakai GCP :

Jadi untuk streaming occasional, OpenMPTCProuter jauh lebih murah. Break-even point dengan Speedify sekitar 188 jam streaming per bulan.

Hardware 2025

Setup Lama (2021)

flowchart TB
    subgraph Equipment["Peralatan 2021"]
        RPI["Raspberry Pi 4"]
        SW["Gigabit Switch"]
        M1["Modem Orbit 1"]
        M2["Modem Orbit 2"]
        M3["Modem Orbit 3"]
    end

    M1 --> SW
    M2 --> SW
    M3 --> SW
    SW --> RPI
    RPI --> Laptop

Masih bisa dipakai, tapi bulky. Banyak kabel dan perangkat yang harus dibawa.

Setup Compact (2025)

Alternatif yang lebih ringkas : pakai smartphone 5G sebagai modem via USB tethering.

flowchart TB
    subgraph Equipment["Peralatan 2025"]
        Laptop["Ubuntu Laptop
OBS + Speedify"]
        Hub["USB Hub"]
        HP1["5G Phone
Telkomsel"]
        HP2["5G Phone
XL"]
        HP3["5G Phone
Indosat"]
        Cap["HDMI Capture"]
        Audio["USB Soundcard"]
    end

    HP1 --> Hub
    HP2 --> Hub
    HP3 --> Hub
    Cap --> Hub
    Audio --> Hub
    Hub --> Laptop

Kelebihan setup ini :

• Compact, cukup satu tas
• 5G lebih kencang dari LTE
• HP bisa dipakai untuk keperluan lain
• Baterai HP sebagai UPS modem

Kekurangan :

• HP panas karena USB tethering + charging
• USB hub harus yang powered dan berkualitas
• OpenMPTCProuter ada masalah dengan USB tethering

Setup Optimal DIY (2025)

Kalau mau tetap pakai OpenMPTCProuter tapi lebih compact dari setup 2021, solusinya adalah Raspberry Pi 5 dengan USB 5G dongle. Lebih reliable daripada USB tethering HP, dan jauh lebih ringkas dari modem Orbit yang butuh adaptor masing-masing.

flowchart TB
    subgraph Equipment["Peralatan DIY Optimal"]
        RPI5["Raspberry Pi 5
OpenMPTCProuter"]
        HUB["USB Hub 3.0
(Powered)"]
        D1["Huawei E3372
Telkomsel"]
        D2["Huawei E3372
XL"]
        D3["Huawei E3372
Indosat"]
        PSU["Power Bank
65W PD"]
    end

    subgraph Laptop["Laptop Streaming"]
        OBS["OBS Studio"]
        CAP["HDMI Capture"]
        AUD["USB Audio"]
    end

    D1 --> HUB
    D2 --> HUB
    D3 --> HUB
    HUB --> RPI5
    PSU -.->|"USB-C PD"| RPI5
    RPI5 -->|"Ethernet/WiFi"| Laptop

Alternatif untuk 5G, bisa pakai Waveshare 5G HAT yang langsung dipasang di Raspberry Pi :

flowchart TB
    subgraph Equipment5G["Peralatan DIY 5G (dengan HAT)"]
        subgraph RPiStack["Raspberry Pi Stack"]
            RPI5B["Raspberry Pi 5"]
            HAT1["5G HAT #1
Quectel RM520N"]
        end
        HUB5["USB Hub"]
        HAT2["5G HAT #2
(via USB Adapter)"]
        HAT3["5G HAT #3
(via USB Adapter)"]
        PSU5["Power Supply
5V 5A"]
    end

    HAT1 -->|"GPIO/USB"| RPI5B
    HAT2 --> HUB5
    HAT3 --> HUB5
    HUB5 --> RPI5B
    PSU5 -.-> RPI5B
    RPI5B -->|"Ethernet/WiFi"| Laptop5["Laptop"]

Komponen yang dibutuhkan :

Total estimasi : Rp 2.5 - 8 juta (tergantung pilihan modem 4G vs 5G)

Modem yang Kompatibel dengan OpenMPTCProuter

Tidak semua modem USB bisa langsung jalan di OpenMPTCProuter. Berikut daftar yang sudah dikonfirmasi berfungsi :

4G USB Dongle (Plug & Play) :

5G Modem (Butuh Adapter) :

5G USB dongle yang true plug-and-play masih jarang. Kebanyakan solusi 5G menggunakan modul M.2 yang butuh adapter board.

Untuk setup 5G dengan Raspberry Pi, opsi paling praktis adalah Waveshare RM520N-GL 5G HAT yang langsung dipasang di atas Raspberry Pi tanpa perlu USB adapter terpisah.

Catatan : 5G butuh power besar. Pastikan power supply atau power bank mampu deliver 3A+ untuk RPi5 + modem 5G.

Kelebihan :

• Compact - semua muat di satu pouch/tas kecil
• Reliable - USB dongle lebih stabil dari USB tethering HP
• OpenMPTCProuter native - tidak ada masalah kompatibilitas
• Portable power - bisa jalan pakai power bank 65W
• Raspberry Pi 5 lebih kencang - CPU 2-3x lebih cepat dari Pi 4

Kekurangan :

• Butuh beli dongle terpisah (tidak pakai HP yang sudah ada)
• Tetap ada 2 device (RPi + Laptop)

Untuk koneksi RPi ke laptop, bisa pakai :

• Ethernet : Paling stabil, tapi perlu kabel
• WiFi : RPi5 jadi access point, laptop connect via WiFi (lebih praktis)

Berikut ilustrasi fisik setup optimal :

flowchart TB
    subgraph Pouch["Pouch / Tas Kecil"]
        direction TB
        subgraph RouterKit["Router Kit"]
            RPI["RPi 5 + Case"]
            HUB2["USB Hub"]
            D1B["Dongle 1"]
            D2B["Dongle 2"]
            D3B["Dongle 3"]
        end
        PWR["Power Bank 65W PD"]
    end

    subgraph StreamKit["Laptop Streaming"]
        LAP["Laptop + OBS"]
    end

    D1B --> HUB2
    D2B --> HUB2
    D3B --> HUB2
    HUB2 --> RPI
    PWR -.->|"USB-C"| RPI
    RPI -->|"WiFi / Ethernet"| LAP

Kompatibilitas Software

Kalau mau pakai setup compact dengan HP, Speedify lebih reliable. OpenMPTCProuter lebih cocok dengan dedicated dongle/modem.

Rekomendasi

Untuk Live Streaming Occasional

1. Budget ketat + DIY : RPi5 + USB 5G dongle + OpenMPTCProuter + VPS on-demand (~$0.50/event)
2. Mau praktis : Speedify di laptop + USB tethered phones ($90/tahun)
3. Optimal DIY : RPi5 + USB 5G dongle + OpenMPTCProuter (Rp 3.5-5 juta sekali beli, VPS $0.50/event)

Untuk Penggunaan Sehari-hari (Non-streaming)

Load balancing dengan mwan3 + WireGuard sudah cukup. Tidak perlu true bonding.

Hardware

Referensi

• OpenMPTCProuter Official
• Speedify Channel Bonding
• How Speedify Works
• OpenMPTCProuter Technologies
• SmoothWAN (Archived)
• DIY Bonding dengan WireGuard
• MLVPN untuk Bonding
• Cellular Bonding untuk Live Streaming 2025

TODO : IaC Stack untuk DIY WAN Bonding

Rencana pengembangan Infrastructure as Code untuk mempermudah setup WAN bonding. Target : setup router + VPS dalam hitungan menit, bukan jam.

Komponen yang Perlu Diotomasi

1. VPS Provisioning (Pulumi)

• Provider : GCP, DO, Vultr, atau IDCloudHost
• Instance : e2-micro atau setara
• Firewall rules : buka port MPTCP (65xxx range)
• Output : IP address dan SSH key

2. VPS Configuration (Ansible)

• Install OpenMPTCProuter server script
• Tunggu sampai selesai, extract config key
• Output : openmptcprouter_config.txt values

3. Router Image (Custom OpenMPTCProuter Build)

• Pre-configure VPS address placeholder
• WiFi AP mode enabled by default
• LuCI password pre-set
• Modem interfaces pre-configured (usb0, usb1, usb2)

4. Router First-Boot Config (Script/API)

• Inject VPS IP dan key dari step 2
• Restart services
• Verify connectivity

Workflow Target

# Spin up VPS + configure
./bonding-up.sh --provider gcp --region jakarta

# Output:
# VPS IP: 34.101.x.x
# Server Key: ABCD1234...
# Router config injected via API
# Status: All green ✓

# Tear down after event
./bonding-down.sh

Tools yang Dipertimbangkan

Referensi untuk Riset

• OpenMPTCProuter API
• OpenMPTCProuter VPS Scripts
• Pulumi GCP Provider
• Ansible OpenWRT Collection

Penutup

Setelah 4 tahun, OpenMPTCProuter masih menjadi pilihan terbaik untuk solusi open source WAN bonding. Tapi untuk kemudahan dan kualitas streaming, Speedify layak dipertimbangkan terutama dengan setup compact menggunakan HP sebagai modem.

Untuk streaming occasional dengan budget terbatas, OpenMPTCProuter dengan VPS on-demand tetap paling ekonomis. Tapi kalau mau plug-and-play tanpa ribet, Speedify worth the price.

Pilih sesuai kebutuhan dan budget masing-masing. Yang penting stream lancar, penonton senang.